PENGKAJIAN KELUARGA
I.
Data
Umum :
a.
Nama Kepala
Keluarga :
Tn. H
b.
Alamat (no
telepon yang dapat
dihubungi) : Desa Sungai Alang
c.
Pekerjaan Kepala
Keluarga : Petani
d.
Pendidikan Kepala
Keluarga : SMP
e.
Komposisi Keluarga :
No
|
Nama
|
JK
|
Hubungan
dengan KK
|
Umur
|
Pendidikan
|
Pekerjaan
|
Status
|
1
|
Tn.H
|
L
|
KK
|
59
|
SMP
|
Petani
|
Sakit
|
2
|
Ny.B
|
P
|
Adik
|
55
|
SMP
|
Petani
|
Sehat
|
Genogram
(Tigagenerasi)
Keterangan
:
: Laki-laki
: Perempuan
: Laki-laki
yang meninggal
: Perempuan
yang meninggal
: Klien
1. Tipe
Keluarga
Keluarga Tn. H adalah keluarga kecil
yang terdiri dari pasien dengan adik pasien.
2. Suku Bangsa
Keluarga Tn. H berasal dari suku
banjar,yang mana bila sakit berpendapat bukan karena mahluk halus melainkan
disebabkan karena ada gangguan dari tubuh yaitu
peningkatan asam lambung.
3. Agama
Semua anggota Tn. H beragama islam
4. Status Sosial
Ekonomi Keluarga
Pendapatan keluarga dalam satu bulan
antara Rp. 500.000 – 1000.000, diperoleh dari hasil buruh bangunan dan kerja bangunan, penghasilan tersebut
digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, serta biaya untuk berobat ke puskesmas dan mantri.
5. Aktifitas Rekreasi
Keluarga :
Yang dilakukan keluarga dalam waktu
senggang adalah bersantai di rumah dan kumpul dengan adiknya.
II.
Riwayat Tahap
Perkembangan Keluarga
1. Tahap Perkembangan
Keluarga Saat ini
Tahap
perkembangan keluarga saat ini pasien hanya berdua dengan adik pasien karena
pasien sudah lama bercerai.
2. Tahap Perkembangan
Keluarga Yang Belum
Tercapai
Perkembangan
dari keluarga Tn.H dengan adiknya terpenuhi dan kebutuhan keuangan keluarga
pasien sudah terpenuhi dengan semestinya.
3. Riwayat kesehatan keluaga inti
Tn.H
saat ini menderita penyakit maag
(gastritis), Tn. H mengatakan sudah menderita
penyakit maag
sekitar 3 tahun lalu dan sampai sekarang belum sembuh. Tn H mengatakan sering dibawa ke tenaga kesehatan untuk berobat, keadaan Tn. H
sekarang tidak dapat terlambat makan
karena nyeri pada ulu hati.
Tn. H mengatakan makan pagi jarang
dan sering minum kopi ketika pagi hari dan di selingi dengan merokok.
4. Riwayat
keluarga kesehatan sebelumnya
Didalam
keluarga Tn. H, tidak ada yang, yang mempunyai penyakit keturunan seperti DM,
ASMA, TBC, DLL
III. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah
terbuat dari kayu dan papan, dan 3 buah kamar, satu ruang tamu dan TV, lantai
cukup bersih, keluarga tidak ada merasakan maslah dengan rumahnya. Status rumah
milik sendiri dengan penerangan listrik,
ventilasi, dan jendalanya dibuka setiap hari, keluarga mengatakan tahu dampak
dari lingkungan yang kurang memenuhi syarat dan tahu keuntungan yang didapat,
membersihkan rumah satu kali sehari, sumber air minum dan memasak dari sumur gali, dan untuk wc keluaga
yaitu jamban cemplung terbuka di sungai
Denah Rumah
Keterangan:
A : Pintu
B : Dapur
C : lemari
D : Jendela
E : Ruang Tamu
2. Karakteristik tetangga
dan komunitas RW
Karakteristik
tetangga baik atau ramah dengan anggota keluarga disekitar, kebiasaan
masyarakat dimana keluarga tinggal yaitu saling mengunjungi satu sama lain.
3. Mobilitas Geografis
Keluarga
Status
kepemilikan rumah adalah milik sendiri, dan keluarga Tn. H menempati rumah
selama 8 tahun.
4. Perkumpulan Keluarga
dan interaksi dengan
masyarakat
Keluarga
mengikuti pengajian atau selamatan bila ada yang mengadakan, dan melayat kalau
ada orang yang meninggal.
5. System Pendukung
Keluarga
Jumlah
anggota keluarga yang sehat ada 3 dan bias membantu pasien ketika ada masalah
dalam kebutuhan sehari-hari pasien.
IV.
Struktur
Keluarga
1. Pola Komunikasi
Keluarga
Komunikasi
dilakukan setiap hari, baik siang hari maupun malam hari, bahasa yang digunakan
dalam komunikasi adalah bahasa banjar, komunikasi dalam keluarga ini tidak ada
dalam masalah.
2. Struktur Kekuatan
Keluarga
Pada
keluarga Tn. H dalam pengambilan keputusan setiap ada permasalahan dalam
keluarga pemecahannya selalu secara musyawarah.
3. Struktur Peran
(Formal dan Informal)
Dalam
keluarga Tn. H berperan sebagai kepala keluarga. Ny. B sebagai adik yang
mengatur kebutuhan rumah tangga.
4. Nilai dan
Norma Keluarga
Kelurga
mengatakan mereka setiap makan selalu bersama-sama, baik makan siang maupun
makan malam, cuci tangan sebelum makan, dan norma keluarga yang dianut adalah
norma agama dan adat istiadat setempat.
V.
Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga
klien saling memberikan perhatian dan kasih sayang, klien selalau mendukung
anggota kelurga apa yang dilakukan selama dalam batas kewajaran dan tidak
melanggar etika dan sopan santun. Diterapkan demokrasi dalam mengatasi masalah
keluarga.
2. Fungsi Sosial
Hubungan
antar anggota keluarga cukup harmonis saling membutuhkan antara anggota
keluarga dengan warga sekitar juga cukup harmonis, karena Tn. H sering
bergabung dengan anggota masyarakat sekitar.
3. Fungsi
pemenuhan Perawatan Kesehatan
a. Mengenal
masalah kesehatan
Keluarga
mengatakan:
-
Penyakit yang diderita
Ny. H adalah maag kronis
-
Ketika ditanya tentang
penyebab penyakit maag
keluaga dapat menyebutkan yaitu asam lambung
meningkat tetapi tidak mengetahui penyebab
dan pantangan nya
-
Ny. H mengatakan dia
kalu mau makan harus berhati- hati karena dia tidak tau makanan yang bisa
mengakibatkan maag nya kembali kambuh,
-
Klien mengatakan
cemas dengan sakit yang di deritanya saat ini
b. Mengambil
keputusan mengenai tindakan kesehatan
Keluarga
Ny.B mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan biasanya dilakukan dengan
bermusyawarah antara keluarga. Karena itu Tn. H di bawa puskesmas atau mantri
apabila obatnya habis.
Keluarga
mengatakan:
-
Keluarga Tn. H
mengatakan cukup mengerti tentang status kesehatan
-
Anggota keluarga cukup
peka terhadap keluarga yang sakit, namun kadang-kadang masalah kesehatan
tersebut dianggap sepele atau tidak begitu diperhatikan secara lebih lanjut.
-
Keluarga tetap berusaha
agar penyakit yang diderita cepat sembuh,dan selalu mencari solusi jika
keluarga sakit
-
Keluarga sedikit takut
dengan kemungkinan penyakit yang diderita salah satu anggota keluarganya
-
keluarga sering membawa
anggota keluarganya yang mengalami maag berobat kebalai kesehatan atau
Puskesmas
-
Keluarga kurang
mendapat informasi yang tepat mengenai tindakan yang dilakukan jika masalah kesehatan
muncul dalam keluarga.
c. Kemampuan
merawat anggota keluarga yang sakit
-
Pengatahuan keluarga
mengenai penyakit terbatas secara perawatan, pencegahan komplikasi dll.
-
Setiap anggota keluarga
mengerti fungsi dan tanggung jawab masing-masing anggota keluarga, dan hubungan
antara anggota keluarga, dan hubungan antara anggota keluarga dengan masyarakat
terjalin baik.
-
Keluarga memberikan
perhatian, kasih sayang dan supportagar dapat membantu proses penyembuhan.
d. Kemampuan keluarga memelihara (memodifkasi
lingkungan rumah sehat)
-
Upaya untuk mencegah
penyakit lebih banyak atau tambah parah dengan cara membersihkan lingkungan
setiap hari dengan cara menyapu satu kali sehari dan mengepel lantai kalau ada
kotorandan keadaan jendela selalu terbuka pada siang hari.
e. Kemampuan
mnggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga
Tn. H tidak mnggunakan fasilitas kesehatan dir amah seperti persediaan
obat-obatan di rumah.
4. Fungsi Reproduksi
a. Tn.H
belum sempat mempunyai anak dalam pernikahannya karena mengalami perceraian.
5. Fungsi Ekonomi
§ Keluarga
cukup mampu memenuhi kebutuhan sandang, pengan, dan papan dari pendapatan yang
diterima perbulan buruh bangunan dan sebagai petani , serta keluarga cukup
mampu menyisihkan pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga seperti ada
iuran warga, maupun yang lain.
VI.
Stres dan
Koping Keluarga
1. Stresor Jangka
Pendek dan panjang
Selama
satu tahun lebih Tn.H selalu memikirkan masalah kesehatannya yang tak
sembuh-sembuh dan selalu muncul.
2. Kemampuan keluarga
berespon terhadap
situasi/stressor
Jika
ada dalam yang mengalami sakit maka Tn. H berusaha untuk mengobatinya.
3. Strategi koping
yang digunakan
Jika
dalam keluarga mengalami permasalahan maka Tn.H selalu memusyawarahkan dengan
anggota keluarganya.
4. Strategi adaptasi
disfungsional
Keluarga
Tn. H dalam menyelesaikan masalah rumah tangganya biasanya diselsaikan secar
bersama-sama dengan adiknya.
VII. Pemeriksaan Fisik Tiap anggota Keluaga
1. Tn.
H
Keadaan
umum : baik, kesadaran compos mentis
Tanda
vital : TD : 130/80 mmHg R : 23x/m
N :
85x/m
Kepala : bentuk kepala tampak semetris, tidak
ada kelainan, warna rambut hitam dan ada bercampur uban, kebersihan kepala
cukup bersih, tidak ada benjolan dan trauma kepala.
Leher : Bentuk leher tidak ada kelainan, tidak
ada pembesaran kalenjar tiroid dan limfe dan tidak ada masalah dalam menelan.
Mata
: Bentuk kedua mata semitris, konjungtiva tidak anemis, kelopak mata tidak aa
oedema, kornea tamppak brwarna putih, kebersihan mata cukup bersih, dan fungsi
penglihatan mata cukup baik..
Hidung : kedua lubang hidung klien tampak semetris,
kebersihan hidung cukup bersih, tidak terdapat massa atau lesi pada hidung,
fungsi penciuman baik.
Mulut
: Bibir tidak terlihat kering dan
sianosis atau pucat
Telinga : kedua telinga tampak semetris,
kebersihan telinga cukup bersih, tidak terdapat pus, dan fungsi pendengaran
cukup baik.
Dada : bentuk dada tampak semitris, tidak
terdapat lesi, kebersihan dada cukup bersih,tidak terdapat massa. Pergerakan
dada saat inspirasi tampak semitris, suara jantung s1,s2 tunggal, dan tidak ada
tambahan bunyi nafas. Taktil premitus teraba semetris
Abdomen : pada pemeriksaan abdomen, bentuk abdomen
semitris tidak ada teraba massa didalam abdomen, dan tidak terdapat nyeri teka,
perkusi abdomen terdengar timpani, dan paristaltik usus 10x/ menit
Reprodoksi : jenis kelamin laki-laki, klien memiliki 3 orang
anak, klien BAB 1 kali sehari dean BAK, sekitar 4-5 x dalam sehari
Ekstrimitas : pada ekstrimitas atas dan bawah tampak
semitris, tidak adaketerbatasan gerak, tidak terdapat nyeri pada ekstrimitas
atas dan bawah, tidak terdapat oedema, tidak teradi kelumpuhan, dari ke-4
ekstriitas mampu menggerakkan persendian,mampu mengangkat dan melipat persendian
secara sempurna. Skala aktivitas 0 (mandiri)
2. Ny.
B
Keadaan
umum : aik, kesadaran compos mentis
Tanda
vital : TD : 130/80 mmHg R : 23x/m
N :
85x/m
Kepala : bentuk kepala tampak semetris, tidak
ada kelainan, warna rambut hitam dan ada bercampur uban, kebersihan kepala
cukup bersih, tidak ada benjolan dan trauma kepala.
Leher : Bentuk leher tidak ada kelainan, tidak
ada pembesaran kalenjar tiroid dan limfedan tidak ada masalah dalam menelan.
Mata
: Bentuk kedua mata semitris, konjungtiva tidak anemis, kelopak mata tidak aa
oedema, kornea tamppak brwarna putih, kebersihan mata cukup bersih, dan fungsi
penglihatan mata cukup baik..
Hidung : kedua lubang hidung klien tampak semetris, kebersihan hidung
cukup bersih, tidak terdapat massa atau lesi pada hidung, fungsi penciuman
baik.
Mulut
: Bibir tidak terlihat kering dan
sianosis atau pucat
Telinga : kedua telinga tampak semetris,
kebersihan telinga cukup bersih, tidak terdapat pus, dan fungsi pendengaran
cukup baik.
Dada : bentuk dada tampak semitris, tidak
terdapat lesi, kebersihan dada cukup bersih,tidak terdapat massa. Pergerakan
dada saat inspirasi tampak semitris, suara jantung s1,s2 tunggal, dan tidak ada
tambahan bunyi nafas. Taktil premitus teraba semetris
Abdomen : pada pemeriksaan abdomen, bentuk abdomen
semitris tidak ada teraba massa didalam abdomen, dan tidak terdapat nyeri teka,
perkusi abdomen terdengar timpani, dan paristaltik usus 10x/ menit
Reproduksi : jenis kelamin laki-laki, klien memiliki 3 orang
anak, klien BAB 1 kali sehari dean BAK, sekitar 4-5 x dalam sehari
Ekstrimitas : pada ekstrimitas atas dan bawah tampak
semitris, tidak adaketerbatasan gerak, tidak terdapat nyeri pada ekstrimitas
atas dan bawah, tidak terdapat oedema, tidak teradi kelumpuhan, dari ke-4
ekstrimitas mampu menggerakkan persendian,mampu mengangkat dan melipat
persendian secara sempurna. Skala aktivitas 0 (mandiri)
VIII. Harapan Keluarga
Harapan
keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada agar petugas dapat membantu
masalah, khususnya dalam masalah kesehatan yang ada.
IX.
Analisa
data
No
|
Analisa
data
|
Masalah
|
etiologi
|
1
|
=Tn. H mengatakan dia kalu mau makan
harus berhati- hati karena dia tidak tau makanan yang bisa mengakibatkan maag
nya kembali kambuh,
=Ketika ditanya
tentang penyebab penyakit maag
keluaga dapat menyebutkan yaitu asam lambung meningkat tetapi tidak
mengetahui penyebab dan pantangan nya
|
Kurang pengetahuan keluarga Tn. H tentang
nutrisi pada penderita maag
|
Kurangnya informasi tentang asupan nutrisi
yang baik
|
2
|
Klien mengatakan cemas dengan sakit yang di deritanya
saat ini
Penyakit
yang diderita Tn. H adalah
maag akut
|
Cemas / ansietas tentang gejala penyakit yang di derita
|
Ancaman pada ( status kesehatan )
|
Cemas / ansietas tentang gejala penyakit yang di derita
NO
|
KRITERIA
|
PERHITUNGAN
|
SCORE
|
PEMBENARAN
|
1
|
Sifat masalah
2) ancaman
kesehatan
|
2/3
x1
|
2/3
|
Tn. H kadang mengeluh lutut terasa nyeri yang merupakan
keadaan tidak/kurang sehat.
|
2
|
Kemungkinan masalah dapat diubah
2)
Mudah
|
2/2x2
|
2
|
Ada keinginan dari keluarga untuk mematuhi pantangan-pantangan
yang harus dihindari
|
3
|
Potensial masalah dapat dicegah
3)
Tinggi
|
3/3x1
|
1
|
Terjadinya penyakit diakibatkan ketidak tahuan akan hal-hal yang
tidak dianjurkan dilakukan
|
4
|
Menonjolnya
masalah
2)
Masalah berat harus segera di tangani
|
2/2x1
|
1
|
Keluarga menyadari keluhan ini sangat menggangu
|
|
|
|
4 2/3
|
|
NO
|
KRITERIA
|
PERHITUNGAN
|
SCORE
|
PEMBENARAN
|
1
|
Sifat masalah
1)
Tidak/kurang
sehat
|
3/3 x1
|
1
|
Tn. H kadang mengeluh lutut terasa nyeri yang merupakan
keadaan tidak/kurang sehat.
|
2
|
Kemungkinan masalah dapat diubah
2)
Mudah
|
2/2x2
|
2
|
Ada keinginan dari keluarga untuk mematuhi pantangan-pantangan
yang harus dihindari
|
3
|
Potensial masalah dapat dicegah
3)
Tinggi
|
3/3x1
|
1
|
Terjadinya penyakit diakibatkan ketidak tahuan akan hal-hal yang
tidak dianjurkan dilakukan
|
4
|
Menonjolnya
masalah
4)
Masalah
tidak dirasakan
|
0/2x1
|
0
|
Keluarga menyadari keluhan ini sangat menggangu
|
|
|
|
4
|
|
Kurang pengetahuan kekeluarga Tn. H
tentang nutrisi pada penderita maag
NO
|
|
TUJUAN
|
KRITERIA EVALUASI
|
RENCANA
|
||||
UMUM
|
KHUSUS
|
KRITERIA
|
STANDART
|
|||||
1
|
Cemas / ansietas tentang gejala penyakit yang di derita
berhubungan dengan Ancaman pada ( status kesehatan )
. Ditandai dengan:
Data Subjektif
-Klien mengatakan cemas dengan sakit yang di deritanya
saat ini
-Penyakit yang
diderita Tn.H adalah
maag kronis
Data Objektif :
1)
Tn. H
tampak sering bertanya akan penyakit yg dideritanya
|
Setelah diberikan pengetahuan keluarga memahami dan mengantisipasi penyakit berulang.
|
Setelah dilakukan kunjunngan rumah 1
hari selama 60 menit diharapakn keluarga mampu mengenal
masalah maag.
Dan pencegahan berulang penyakit maag
|
Verbal
1) Keluarga
dapat mengerti tentang pengertian, penyebab, dan tanda gejala maag.
2) Keluarga
mampu menyebutkan bagaimana cara pencegahan maag
Perilaku
Pasien
mampu melaksanakan apa yang sudah diketahuinya mengenai bahaya dan pencegahan
berulang maag
|
Mengetahui tentang pengertian, penyebab, tanda gejala, dan
pencegahan berulang maag.
Dan
Menjawab pertanyaan dengan baik dan benar.
|
1) Kaji
pengetahuan keluarga tentang penyakit maag
2) Jelaskan
penger-tian, penyebab, tanda dan gejala maag
3) Jelaskan
bagai-mana cara pencegahan berulang maag.
|
||
2
|
Kurang
pengetahuan keluarga Tn. H tentang nutrisi pada penderita maag berhubungan dengan Kurangnya
informasi tentang asupan nutrisi yang baik
=Tn. H
mengatakan dia kalu mau makan harus berhati- hati karena dia tidak tau
makanan yang bisa mengakibatkan maag nya kembali kambuh,
=Ketika ditanya
tentang penyebab penyakit maag
keluaga dapat menyebutkan yaitu asam lambung meningkat tetapi tidak
mengetahui penyebab dan pantangan nya
|
Setelah diberikan pengetahuan keluarga memahami dan mengantisipasi penyakit berulang. Serta keluarga dapat merawat anggota
keluarga yang sakit
|
Setelah dilakukan kunjunngan rumah 1
hari selama 60 menit diharapakn keluarga mampu mengenal
masalah maag.
Dan pencegahan berulang penyakit maag akibat makanan
|
keluarga dapat
menyebutkan tentang :
·
Pengertian
penyakit maag faktor-faktor
yang menyebab kannya
·
Cara
penanganan penyakit thypoid
|
·
Keluarga
dapat mengerti apa itu penyakit maag
·
Keluarga
dapat menyebut kan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya penyakit maag
|
1) Kaji pengetahuan keluarga tentang
penyakit maag
2)
Jelaskan
apa itu penyakit maag kepada keluarga
dengan meng gunakan bahasa yang mudah dipahami
3)
Jelaskan
faktor-faktor penyebab penyakit maag
serta komplikasinya
|
Prioritas masalah:
1.
Cemas / ansietas
tentang gejala penyakit yang di derita berhubungan dengan Ancaman pada ( status
kesehatan )
2.
Kurang pengetahuan
keluarga Tn. H tentang nutrisi pada penderita maag berhubungan dengan Kurangnya informasi
tentang asupan nutrisi yang baik
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN KELUARGA Tn. H
No.
|
Tanggal/ Waktu
|
No. DX Kep.
|
Implementasi
|
Paraf
|
1
|
12-2-2014/16.00 wita
|
I
|
1) Mengkaji pengetahuan Keluarga
2) Menjelaskan
tentang pengertian, tanda dan gejala gastritis.
3) Menjelaskan bagaimana cara
pencegahan Gastritis
4) Menganjurkan
keluarga untuk memeriksa kesehatan secara rutin ke Puskesmas atau tempat
pelayanan terdekat
5) Menganjurkan
keluarga untuk menggiatkan pola hidup sehat (memakan makanan sehat, tidur
sehat dll)
|
|
2
|
12-2-2014/16.00 wita
|
II
|
1)
Mengkaji
pengetahuan keluarga tentang merawat keluarga yang sakit
2)
Mengkaji
tindakan keluarga yang sudah dilakukan terhadap Tn. H yang mengalami penyakit
gastritis
3)
Menganjurkan
kepada keluarga makan makanan yang seimbang dan teratur
4)
Hindari
makan makanan yang dapat memperberat penyakit
5)
Mendiskusikan
alternatif yang dapat dilakukan keluarga untuk mencegah terjadinya Gastritis
|
|
Evaluasi
No.
|
No. DX
|
Tanggal
|
Evaluasi
|
1
|
I
|
12-2-2014/16.00 wita
|
S :
8 Keluarga belum mengenal akan masalah kesehatan mengenai
gastritis
O :
8 Tn. H tampak sering bertanya akan penyakitnya
A :
Masalah
kurang pengetahuan Belum teratasi
P :
Intervensi
dilanjutkan
|
2
|
II
|
12-2-2014/16.00 wita
|
S :
8 Keluarga belum tahu bagaimana cara tentang merawat
keluarga yang sakit
8 Tn. H
mengeluh kadang sering nyeri pada ulu hati jika terlambat makan, mual, pusing
dan kadang ingin muntah serta tidak nafsu makan.
O :
n TTV
8 TD ; 130/80
8 N ; 85 x/mnt
8 T ; 36,50C
8 R ; 25x/mnt
n Data Antropometrik
8 BB :
8 TB :
8 BBI :
A :
Masalah Peubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
belum teratasi
P :
Intervensi dilanjutkan
|
3
|
I
|
27-2-2013/16.00 wita
|
S :
8 Keluarga
dapat menyebutkan pengertian, tanda dan gejala serta pencegahan gastritis
O :
8 Keluarga
tampak dapat menjawab pertanyaan tentang pengertian tanda dan gejala serta pencegahannya
A :
Masalah
kurang pengetahuan Teratasi
P :
Intervensi
dihentikan
|
4
|
II
|
27-2-2013/16.00 wita
|
S :
8 Keluarga tahu bagaimana cara tentang merawat keluarga
yang sakit
8 Tn. H mengatakan dirinya tidak lagi merasa mual dan pusing
setelah makannya teratur 3x sehari
O :
n TTV
8 TD ; 130/80
8 N ; 85 x/mnt
8 T ; 36,50C
8 R ; 25x/mnt
n Data Antropometrik
8 BB :
8 TB :
8 BBI :
A :
Masalah Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh teratasi
P :
Intervensi dihentikan
|
Thanks info askep nya
BalasHapusmantap euy... nuhun ah
BalasHapuskurang lengkap tidak aada referensinya dan daftaar pustakanya
BalasHapus