Keperawatan

selamat datang diblog saya semoga bermanfaat
divine-music.info
divine-music.info

divine-music.info

Selasa, 02 September 2014

Laporan pendahuluan Gastroentritis Akud



GASTROENTRITIS AKUD
DEFINISI
Gastroenteritis akud adalah buang air besar dengan frekuensi yang meningkat lebih dari 3x perhari dengan konsistensi feces cair,bersifat mendadak,dan berlangsung dalam waktu kurang dari 1 minggu. Gastroenteritis Akut adalah infeksi yang terjadi pada saluran pencernaan yaitu di daerah lambung atau perut. Biasanya disebabkan oleh virus atau sedikit enterobacteria agresif.Hal ini ditandai dengan adanya: anoreksia (nafsu makan yang buruk), kram atau nyeri perut mual dan muntah atau diare.
ETIOLOGI
Penyebab diare akut adalah :
1.virus : rotavirus
·         Penyebab tersering diare akut pada bayi, sering didahulu atau disertai dengan muntah.
·         Timbul sepanjang tahun, tetapi biasanya pada musim dingin.
·         Dapat ditemukan demam atau muntah.
·         Di dapatkan penurunan HCC.
2.bakteri : salmonella
·         Semua umur tetapi lebih tinggi di bawah umur 1 tahun.
·         Menembus dinding usus, feses berdarah, mukoid.
·         Mungkin ada peningkatan temperature
·         Muntah tidak menonjol
·         Sel polos dalam feses
·         Masa inkubasi 6-40 jam, lamanya 2-5 hari.
·         Organisme dapat ditemukan pada feses selama berbulan-bulan.
3.campylobacter jejuni,clostridium pertingen
4. Faktor Non Infeksiosus
  Malabsorbsi
  • Malabsorbsi karbohidrat disakarida (intoleransi, lactosa, maltosa, dan sukrosa), non sakarida (intoleransi glukosa, fruktusa dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering ialah intoleransi laktosa.
  • Malabsorbsi lemak : long chain triglyceride.
  • Malabsorbsi protein : asam amino, B-laktoglobulin.
  Faktor makanan
Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan
PATOFISIOLOGI
Gastroenteritis akut adalah masuknya virus (RotraviruS), Bakteri atau toksin (Salmonella dan lainnya), parasit (Biardia Lambia, Cryptosporidium). Beberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan infeksi pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau Cytotoksin dimana merusak sel-sel, atau melekat pada dinding usus pada Gastroenteritis akut.
Penularan Gastroenteritis bias melalui fekal-oral dari satu penderita ke yang lainnya. Beberapa kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotic (makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus,isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare ). Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan multilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (Dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa (Asidosis Metabolik dan Hipokalemia), gangguan gizi (intake kurang, output berlebih), hipoglikemia dan gangguan sirkulasi darah.
MANIFESTASI KLINIS
1.Mula-mula anak cengeng,suhu tubuh meningkat,nafsu makan berkurang/tidak ada
2.tinja menjadi cair mungkin mengandung darah atau lender.
3.gejala muntah dapat terjadi seelum dan sesudah diare
4.bila penderita sudah banyaj kehilangan cairan dan elektrolit maka timbullah dehidrasi
KOMPLIKASI
  Dehidrasi
  Kejang
  Bakterimia
  Mal nutrisi
  Hipoglikemia
  Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus

TINGKAT DERAJAT DEHIDRASI
1.   Dehidrasi ringan.
  Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit kurang elastis, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok.
2.   Dehidrasi Sedang.
  Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit jelek, suara serak, penderita jatuh pre syok nadi cepat dan dalam.
3.   Dehidrasi Berat.
  Kehilangan cairan 8 - 10 % dari bedrat badan dengan gambaran klinik seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot-otot kaku sampai sianosis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Tinja
  • Makroskopis dan mikroskopis.
  • pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet dinistest, bila diduga terdapat intoleransi gula.
  • Bila diperlukan, lakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi.
PENATALAKSANAAN MEDIS
  1. Pemberian cairan.
  2. Diatetik : pemberian makanan dan minuman khusus pada penderita dengan tujuan penyembuhan dan menjaga kesehatan adapun hal yang perlu diperhatikan : Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein, vitamin, mineral dan makanan yang bersih.
  3. Obat-obatan.
DIAGNOSIS
Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya meskipun penyebabnya belum bisa ditentukan dari gejalanya. Jika gejalanya berat dan lebih dari 48 jam, maka dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap contoh feses untuk mencari adanya sel darah putih dan bakteri, virus atau parasit. Pemeriksaan laboratorium dari muntah, makanan atau darah juga dapat membantu menemukan penyebabnya. Langkah diagnosa menurut terdiri atas :
1) Anamnesis : umur, frekuensi diare, lamanya diare
2) Pemeriksaaan fisik
3) Laboratorium : feses, darah, kultur tinja maupun darah, serologi
4) Foto
            5) Endoskopi (EGD-Esophagus Gastro Duodenoscopy).

TINDAKAN PENANGANAN
Panduan pengobatan menurut WHO diare akut dapat dilaksanakan secara sederhana yaitu dengan terapi cairan dan elektrolit per-oral dan melanjutkan pemberian makanan, sedangkan terapi non spesifik dengan anti diare tidak direkomendasikan dan terapi antibiotika hanya diberikan bila ada indikasi. Pemberian cairan dan elektrolit secara parenteral hanya untuk kasus dehidrasi berat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar